![]() |
Foto: Shelter Jelajah |
Gunung Kawi, merupakan sebuah gunung yang terletak di
perbatasan Kabupaten Blitar dan Malang, menawarkan pengalaman mendaki yang
menarik, terutama bagi para pendaki pemula yang ingin mendaki tetapi mencari
jalur yang tidak terlalu ekstrem. Meskipun Gunung Kawi ini tidak begitu populer
seperti gunung lain yang ada di Jawa Timur, seperti Gunung Arjuno, Gunung
Bromo, atau Gunung Semeru, Gunung Kawi tetap memiliki daya tariknya sendiri.
Keindahan alamnya yang memukau serta nilai sejarah yang ada dan kaya mampu
memberikan pengalaman mendaki yang berkesan.
Meskipun jalur pendakian yang ada di Gunung Kawi tidak
terlalu ekstrem, persiapan yang matang tetap diperlukan untuk melakukan
pendakian yang nyaman dan aman. Pemilihan perlengkapan yang tepat menjadi
faktor yang penting dan utama, seperti sepatu hiking yang sesuai dan nyaman
dipakai, pakaian yang menyerap keringat dan nyaman, serta ransel ergonomis yang
dapat memudahkan perjalanan. Selain itu, perbekalan makanan dan minuman yang
cukup akan memastikan energi tetap terjaga selama melakukan pendakian di atas
gunung. Pelindung dari hujan dan angin juga menjadi perlengkapan yang penting
untuk menjaga kestabilan tubuh selama pendakian. Pendaki pemula yang ingin
mendaki Gunung Kawi disarankan untuk memilih rute dari Wonosari, yang sudah
dikenal sebagai jalur yang lebih ramah dan mudah untuk diakses. Selain itu, hal
kecil tetapi sangat penting adalah berjalan dengan ritme yang sesuai akan
membuat perjalanan terasa lebih menyenangkan dan tidak terlalu melelahkan.
Sebelum melalukan pendakian, kondisi fisik harus
dipersiapkan dengan baik. Beberapa minggu sebelum mendaki, sebaiknya melakukan
latihan fisik seperti jogging, jalan cepat, atau naik turun tangga untuk meningkatkan
stamina dan kekuatan kaki. Selain itu pendaki juga perlu untuk melakukan riset
mengenai rute yang akan dilalui, mencakup juga estimasi waktu tempuh, tingkat
kesulitan, dan lokasi pos-pos peristirahatan. Informasi ini dapat diperoleh
dari komunitas pendaki maupun situs pendakian yang terpercaya.
Selanjutnya, mengurus perizinan sebelum melakukan
pendakian merupakan langkah yang tidak kalah penting untuk memastikan
keselamatan. Pendaki harus mendaftarkan diri dan membayar biaya masuk sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Lebih lanjut, perlengkapan yang harus disiapkan
dengan baik, dimulai dari sepatu hiking dengan grip yang baik sehingga dapat
mengantisipasi agar tidak terpeleset saat terjadi hujan, pakaian yang nyaman
dan menyerap keringat seperti jaket tahan hujan dan menghangatkan tubuh dari
cuaca dingin saat di atas gunung, ransel yang ergonomis, hingga perlengkapan
berkemah seperti tenda, matras, dan sleeping bag jika memiliki rencana
untuk bermalam di atas gunung. Alat navigasi seperti kompas dan peta, senter
atau headlamp dengan baterai cadangan, serta perlengkapan medis dalam
bentuk kit P3K yang lengkap juga harus dibawa untuk mengantisipasi keadaan
darurat selama pendakian. Untuk kebutuhan logistik, peralatan masak sederhana
serta kantong sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan menjadi bagian penting
yang tidak boleh dilupakan.
Dalam hal logistik atau perbekalan, sebaiknya pendaki
membawa makanan kering dengan kandungan karbohidrat dan protein tinggi seperti
roti, biscuit, kacang-kacangan, dan coklat. Airt minum yang cukup, setidaknya
dua liter per-orang, juga perlu untuk disiapkan. Jika tersedia sumber air di
gunung, membawa filter air menjadi pilihan yang bijak untuk mengantisipasi jika
persediaan air menipis dan menemukan aliran air.
Selain persiapan fisik dan perlengkapan yang lain,
faktor mental juga perlu untuk diperhatikan. Sebelum mendaki, pendaki harus
membangun sikap yang positif serta memiliki tekad yang kuat. Pendakian
membutuhkan kesabaran dan ketahanan mental yang tinggi, terutama saat
menghadapi jalur yang sulit atau kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Keselamatan dalam pendakian Gunung Kawi tidak dapat
untuk diabaikan, meskipun jalur-jalur yang ada tidak terlalu ekstrem. Mendaki
secara berkelompok lebih disarankan daripada mendaki sendirian, karena dalam
kondisi darurat, anggota kelompok yang lain dapat saling membantu. Mengikuti
jalur yang telah ditentukan dan memperhatikan rambu-rambu yang ada menjadi
langkah yang penting untuk mengindari resiko keselamatan dan tersesat. Sebelum
mendaki, memeriksa prakiraaan cuaca juga sangat dianjurkan agar dapat
mengantisispasi kondisi ekstrem seperti hujan lebat atau kabut tebal selama di
atas gunung. Jika cuaca dirasa tidak mendukung, lebih baik untuk menunda
pendakian demi keselamatan.
Selain hal-hal yang perlu disiapkan pendaki di atas,
menghormati budaya dan lingkungan sekitar adalah hal yang harus dijunjung
tinggi. Gunung Kawi memiliki nilai spiritual tersendiri bagi masyarakat lokal,
sehingga pendaki harus menjaga perilaku, tidak merusak area sakral, serta
membawa pulang sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan. Menghindari
pembuatan api unggun di area yang tidak diperbolehkan, tidak membuang sampah
sembarangan, serta tidak memetic tanaman yang dilindungi atau mengganggu satwa
liar menjadi bentuk kepedulian terhadap alam.
Mendaki Gunung Kawi dapat menjadi pengalaman yang
menyenangkan dan berkesan, selama semua persiapan dilakukan dengan baik.
Mematuhi aturan, menjaga keselamatan, serta menghormati alam dan budaya
setempat, perjalanan pendakian akan menjadi lebih aman dan nyaman.